Kepayang, kluwek, keluwek, keluak, atau kluak (Pangium edule Reinw. ex Blume; suku Achariaceae, dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut pamarrasan.
Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro. Bijinya, yang memiliki salut biji yang bisa dimakan, bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan pusing (mabuk).
Racun pada biji ini dapat dipakai sebagai racun untuk mata panah.
Biji ini aman diolah untuk makanan bila telah direbus dan direndam
terlebih dahulu.Kayu tanaman ini juga bernilai ekonomi, dengan berat jenis 450-1000kg.m-3. Ungkapan "mabuk kepayang" dalam bahasa Melayu maupun bahasa Indonesia
digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berpikir secara logis.
Sumber : http://id.wikipedia.org
Mabuk Kepayang adalah ungkapan dalam bahasa Melayu yang digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berpikir secara logis. Apakah kepayang itu?
Kepayang adalah tumbuhan yang bijinya memiliki salut biji yang bisa dimakan. Biji tersebut sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi dan bila dimakan (terutama dalam kondisi mentah) dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan pusing (mabuk).
Kepayang (Pangium edule Reinw. ex Blume) adalah tumbuhan anggota suku Achariaceae berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Jawa menyebutnya kluwek, keluwek, keluak, atau kluak. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut panarassan.
Biji kepayang dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, pucung gabus, serta konro. Perebusan (proses memasak) dapat menghilangkan asam sianida yang terkandung dalam biji kepayang.
Racun pada biji ini dapat dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji ini aman diolah untuk makanan bila telah direbus dan direndam terlebih dahulu.
Sumber : http://travelnewsworld
Daun
Kepayang sangat besar, halus agak kasar, bentuk bulat telur atau
bulat, sekitar 20 cm, dengan ujung runcing dan pangkal berbentuk hati.
Bunga kekuningan-hijau atau keputihan, memiliki bau samar, dengan
ukuran sekitar 4 cm. Buah liontin kulit tebal, ukuran 10 sampai 20 cm
diameter, coklat dan kasar, biji ukuran 3 sampai 5 cm, pipih, agak
bersudut, tertanam dalam daging buah kekuningan, dan beraroma.
Daun
menghasilkan glikosida cyanogenetic, gynocardine, identik dengan yang
ditemukan dalam odorata Gynocardia. Enzim emulsionlike, gynocardase,
telah diidentifikasi dengan glukosida tersebut. Menghasilkan minyak
Kernel pamitic dan asam oleat, dan minyak optik aktif, baik hydnocarpic
atau chaulmoogric, atau keduanya.
Mabuk Kepayang adalah ungkapan dalam bahasa Melayu yang digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berpikir secara logis. Apakah kepayang itu?
Kepayang adalah tumbuhan yang bijinya memiliki salut biji yang bisa dimakan. Biji tersebut sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi dan bila dimakan (terutama dalam kondisi mentah) dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan pusing (mabuk).
Kepayang (Pangium edule Reinw. ex Blume) adalah tumbuhan anggota suku Achariaceae berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Jawa menyebutnya kluwek, keluwek, keluak, atau kluak. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut panarassan.
Biji kepayang dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, pucung gabus, serta konro. Perebusan (proses memasak) dapat menghilangkan asam sianida yang terkandung dalam biji kepayang.
Racun pada biji ini dapat dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji ini aman diolah untuk makanan bila telah direbus dan direndam terlebih dahulu.
Sumber : http://travelnewsworld
No comments:
Post a Comment