Kayu gehunggang di Lubai termasuk jenis kayu langka. Jenis kayu ini biasenye dibuat untuk tiang humah, ataupun alang humah. Pada tahun 1970 keluarga penulis mempunyai sebatang pohon Gerunggang tumbuh ditanah dekat Bakal Luhus, desa Kurungan Jiwa. Batang lurus, tingginya 25 meter, lilitan 30 centimeter, cabang-cabangnya banyak, daunnya rimbun. Ada pula sebatang balok dengan ukuran 25 x 25 x 150 centimeter diletakkan dibawah rumah wak Hasyim desa Baru Lubai.
Diskripsi
KaCratoxylon arborescens, Cratoxylon glaucum, Cratoxylon lingustrinum, Cratoxylon spp. Gonggang, Serungan, Gerunggang, Mapat, Mulu, Selunus, Buronggang, Dori,
Madang Baro, Mampat, MeSilung, Simarunggang, Temau, Adat, Dat, Erat,
Irat, Mepa Tamau, Temok, Serungan. Kayu Gerunggang termasuk famili guttiferae dan jenis ini tumbuh pada daerah rawa atau zona peralihan antara rawa dan tanah kering (Martawijaya dkk, 1981). Kayu Gerunggang tersebar di Birma, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Tumbuhan ini banyak ditemui dihutan rawa gambut dan hutan daratan, seperti hutan primer campuran, hutan kerangas dan belukar pada ketinggian sampai 1700 m dpl. Pohon-pohon yang tumbuh dibukit-bukit agak berbeda. Pohon yang mempunyai sifat demikian dahulu dikenal dengan nama Cratoxylon formosumvar, Miquelii. Kayu Gerunggang termasuk salah satu jenis pohon pionir di bekas tebangan hutan dan bekas ladang yang ditinggalkan. Pertumbuhan batangnya nampak cepat. Dalam belukar tua yang berumur sekitar 30 tahun di Kalimantan Timur, pohon Gerunggang mencapai tinggi kira-kira 30 m dan diameter sekitar 50 cm (Lembaga Biologi Nasional LIPI, 1980).
Nama daerah
Buronggang, dori, geronggang, madang baro, mampat, mentemau, munel, liu-liu, silung-silung, simarunggang, temau (Smt); adat, dat, erat, garunggang, irat, mepa, tamau, temok (Klm).Daerah penyebaran
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Suamtera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Habitus
Tinggi pohon 15-40 m, panjang batang bebas cabang 4-27 m, diameter dapat mencapai 100 cm atau lebih, tinggi banir sampai 1 m. Kulit luar berwarna kemerah-merahan sampai coklat, beralur dangkal, mengelupas kecil-kecil.Ciri umum
Kapu teras berwarna merah jambu tua atau merah bata muda jika baru ditebang, lambat laun menjadi tua tetapi tidak menjadi coklat. Kayu gubal berwarna kuning, kadang-kadang semusemu merah jambu atau jingga, agak mudah dibedakan dari kayu teras, tebal kira-kira 5 crn. Tekstur kayu agak kasar tetapi merata. Arah serat lurus atau bergelombang, kadangkadang agak berpadu. Kesan raba, Permukaan kayu licin. Kilap, Pemukaan kayu mengkilap indah.Tinggi pohon Gerunggang antara 15-40 m, panjang batang bebas cabang 5-24 m, diameter dapat mencapai 100 cm atau lebih, tinggi banir sampai 1 m. Kulit luar berwarna kemerah-merahan sampai coklat, beralur dangkal, mengelupas kecil-kecil (Martawijaya dkk, 1981). Tajuknya berbentuk bulat dan lebat. Rantingnya berwarna coklat dan bersisik, serta bekas daun penumpu tampak nyata sekali, daunnya tunggal, berhadapan, tebal, ibu tulang daun pada permukaan atas tenggelam dan pada permukaan bawah menonjol sekali. Tangkai daun pendek yang pangkal bawah menonjol sekali. Tangkai daun pendek yang pangkal bawahnya sering melebar. Bunganya kecil, merah dan tersusun dalam malai. Buahnya berupa buah kotak, kecil dan berwarna keungu-unguan (Lembaga Biologi Nasional LIPI, 1980).
Pori kayu Gerunggang sebagian besar soliter, kadang-kadang bergabung 2-4 dalam arah radial, diameter 100-300 µ, frekuensi 2-8 mm2, bidang perforasi sederhana. Parenkim agak jarang termasuk tipe paratrakeal yang sering berbentuk aliform atau konfluen. Jari-jari heteroseluler, lebar 6-60 µ, tinggi 220-500 µ, frekuensi 4-8 per mm, panjang serat rata-rata 855 µ, tebal dinding 19 µ, tebal dinding 19 µ dan diameter lumen 14,2 µ (Martawijaya dkk, 1981).
Pengerjaan
Kayu gerunggang mudah dibelah atau dipotong dengan gergaji, baik pada kayu basah maupun kering udara. Demikian pula penyerutan menghasilkan permukaan yang licin, kecuali pada bidang radial kayu basah. Pemboran pada kayu basah atau kering udara memberikan hasil yang kasar. Pembubutan mudah dilakukan pada kayu kering udara, meskipun memberikan hasil permukaan yang kasar.Kegunaan
Kayu gerunggang biasa digunakan untuk papan dan konstruksi ringan di bawah atap, peti, mebel murah, kayu lapis dan cetakan beton.Kayu Gerunggang cukup ringan (BJ 0,47). Kekuatan termasuk kelas III-IV dan keawetannya kelas IV. Kayu Gerunggang digunakan sebagai bahan bangunan, kayu lapis dan bahan pembungkus. Warna kayu teras kecoklat-coklatan dan gubal berwarna coklat muda. Penggunaan kayu ini umumnya dipergunakan sebagai bahan bangunan konstruksi ringan di bawah atap, papan, peti, meubel murah, kayu lapis dan cetakan beton. Klasifikasi kelas kuat berdasarkan berat jenis volume kering tanur termasuk kelas kuat III, cocok dipergunakan sebagai bahan bangunan bawah atap, kayu lapis dan bahan pembungkus (Martawijaya dkk, 1981).
Sumber : berbagai website
No comments:
Post a Comment