Pohon Andalas merupakan tanaman khas Sumatera Barat. Pohon dengan nama latin Morus macroura ini ditetapkan menjadi flora identitas bagi provinsi Sumatera Barat.
Klasifikasi ilmiah: Kingdom: Plantae;
Subkingdom: Tracheobionta; Super Divisi: Spermatophyta; Divisi:
Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Sub Kelas: Dilleniidae; Ordo:
Urticales; Famili: Moraceae; Genus: Morus; Spesies: Morus macroura Miq.
Pohon Andalas (Morus macroura) masih berkerabat dekat dengan pohon Murbei (Morus alba) yang biasa digunakan sebagai pakan ulat sutra (Bombyx mori). Tanaman yang disebut sebagai Himalayan Mulberry atau Sumatra Mulberry ini dalam bahasa daerah
sering dinamai juga sebagai Kertau, Hole Tanduk, dan Andaleh. Sedangkan
dalam bahasa ilmiah pohon yang menjadi maskot (flora identitas)
Sumatera Barat ini dinamakan Morus macroura yang bersinonim dengan Morus laevigata.
Ditetapkannya
pohon Andalas sebagai flora identitas Sumatera Barat mungkin tidak
terlepas dari pemanfaatan kayu Andalas sebagai bahan pembangunan rumah
adat di daerah Minangkabau. Sayangnya pohon ini mulai langka dan sulit
ditemukan. Bahkan untuk memperoleh kayunya seringkali memerlukan
perjalanan berhari-hari menuju lokasinya di hutan.
Diskripsi
Pohon Andalas mempunyai tinggi sekitar 40 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter. Bentuk daun mirip daun murbai (Morus alba),
seperti jantung namun permukaan daunnya sedikit kasar karena berbulu.
Bagian tepi daunnya bergerigi. Tangkai daun maupun cabang Andalas juga
berbulu, bulu-bulu tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang
peka.
Buah Andalas pun mirip dengan buah
murbai. Buahnya berbentuk majemuk, menggerombol berwarna hijau jika
masih muda dan menjadi ungu kemerahan bila telah masak. Buahnya berair
dan dapat dimakan dengan rasa asam-asam manis. Perbanyakan pohon ini bisa dengan cara stek.
Pohon Andalas (Morus macroura)
tumbuh tersebar mulai dari India, China bagian selatan, Kamboja,
Thailand, dan Indonesia. Di Indonesia tanaman ini hanya bisa ditemukan
di Sumatera dan Jawa bagian barat.Habitat pohon Andalas terdapat di hutan-hutan dataran tinggi dengan curah hujan yang cukup banyak pada ketinggian antara 900-2.500 meter dpl.
Pohon yang ditetapkan sebagai tanaman
khas (flora identitas) provinsi Sumatera barat ini terkenal sebagai kyu
yang kuat, tahan serangga dan tidak mudah lekang oleh panas maupun lapuk
oleh hujan. Oleh karenanya kayu Andalas sering dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan untuk rumah baik sebagai tiang, balok landasan rumah,
papan dinding, maupun lantai. Selain itu kayunya juga kerap kali
dipergunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga.
Meskipun tidak termasuk dalam ‘daftar merah’ (red list) IUCN,
tetapi di Indonesia (baik di Jawa maupun di Sumatera), tanaman ini
mulai langka dan sulit ditemukan. Tentunya kita tidak menginginkan
sebuah maskot provinsi akan menjadi punah.
Sumber : http://alamendah.wordpress.com
No comments:
Post a Comment