Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
Botani
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting. Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga
apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya
putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat
lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji.
Sejarah
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian; buah-buahannya diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM.
Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan
dalam suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan
penting di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.
Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17.
Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk
memacu pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang
dipelopori oleh spesies apel.
Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku
pada musim dingin untuk mereka jual sendiri. Transportasi apel segar
oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil menghilangkan
kebutuhan untuk penyimpanan.
Kultivar apel
Ada lebih 7.500 kultivar apel yang diketahui sejauh ini di wilayah beriklim sedang dan subtropis. Kebanyakan kultivar apel ini ditanam untuk dimakan segar, dimasak atau dijadikan cider.
Apel untuk cider biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar,
tetapi memberikan rasa yang cukup memuaskan (dan tidak tertanding oleh
apel segar) dalam cider.
Kultivar apel komersial biasanya lembut tetapi renyah. Selain itu,
apel komersial memiliki kulit yang berwarna terang, tidak pirang, mudah
diangkut, dapat disimpan lama-lama, produksi tinggi, tahan penyakit,
berbentuk 'Red Delicious', dan terasa enak.
Apel modern biasanya lebih manis dari kultivar lama karena rasa apel yang diinginkan bervariasi menurut zaman. Kebanyakan orang Amerika Utara dan Eropa menggemari apel yang manis dan sedikit asam, akan tetapi apel asam juga tidak sedikit peminatnya. Apel yang manis tanpa rasa asam populer di Asia, khususnya di India.
Kultivar apel lama biasanya berbentuk ganjil, serta memiliki berbagai
tekstur dan warna. Beberapa orang merasa bahwa apel lama lebih enak
daripada kultivar modern,
tetapi mengalami masalah lain yang menjadi kurang sesuai untuk
diperdagangkan, seperti hasil produksi yang rendah, kerentanan terhadap
penyakit, atau kurang tahan lama dalam penyimpanan atau transportasi.
Masih ada beberapa kultivar lama yang diproduksi secara
besar-besaran, tetapi biasanya diaktifkan oleh pekebun rumah dan petani
yang menjual langsung ke pasar setempat. Banyak kultivar apel yang
memiliki rasa dan rupa tersendiri yang masih ada, kampanye konservasi
apel diluncurkan di seluruh dunia untuk melestarikan kultivar-kultivar
tersebut dari kepunahan.
Di Britania Raya, kultivar lama seperti 'Cox's Orange Pippin' dan 'Egremont Russet' masih menjadi hasil perdagangan utama meskipun produksi rendah dan mudah terinfeksi penyakit dari segi pemahaman modern.
Produksi apel
Pembiakan apel
Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel merupakan sejenis "heterozigot ekstrem",
yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan
sifat-sifat induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.
Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah
yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan
kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan.
Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang
pohonnya. Beberapa cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian
yang lebih baik daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan
dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel yang baru.
Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan. Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan Wisconsin, baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy, Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi di Ekuador
pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel
berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang
tahun.
Penyerbukan
Pohon apel harus diserbukkan silang untuk berbuah. Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan polinator untuk mengangkut serbuk sari, seperti lebah madu. Lebah Orchard Mason turut digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial. Adakalanya, ratu tawon kumbang hadir dalam perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi polinator yang penting.
Pohon apel terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan menurut iklim:
- Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris (Gravenstein, Red Astrachan)
- Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
- Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith, Cox's Orange Pippin)
- Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden Delicious, Calville Blanc d'hiver)
- Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn, Reinette d'Orléans)
- Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan)
- Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)
Satu kultivar dapat diserbukkan oleh kultivar yang kompatibel dari
kelompok yang sama atau dekat dengannya (A dengan A, atau A dengan B,
tetapi bukan A dengan C atau D).
Pematangan dan pemetikan
Kultivar apel bervariasi dalam hasil dan ukuran pohonnya, walaupun tumbuh dalam batang bawah
yang sama. Ada beberapa kultivar, yang jika dibiarkan tanpa dipangkas,
pohonnya akan tumbuh menjadi sangat besar, sehingga dapat berbuah lebih
banyak, tetapi menyulitkan pemetikan. Pohon yang matang biasanya mampu
berbuah 40–200 kilogram apel setiap tahun. Buah apel dipetik dengan
menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan dahan pohon. Pohon
kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.
Penyimpanan
Buah apel untuk tujuan komersial dapat disimpan selama berbulan-bulan
dalam kamar beratmosfer terkontrol untuk menunda dimulainya proses
pematangan yang teraruh oleh etilena. Buah-buah apel biasanya disimpan dalam ruangan yang memiliki karbon dioksida
yang lebih kental dengan pengembungan udara yang tinggi untuk mencegah
peningkatan konsentrasi etilena serta memperlambat proses pematangan.
Buah apel masih melanjutkan proses pematangan meskipun telah dipetik.
Untuk penyimpanan dalam rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan
selama sekitar dua minggu bila disimpan di bagian paling dingin dalam
kulkas (yaitu di bawah 5° C). Ada juga kultivar apel yang lebih tahan
lama, seperti Granny Smith dan Fuji.
Hama dan penyakit
Pohon apel dapat diserang beberapa penyakit jamur dan bakteri, serta
mendapat ancaman dari hama. Kebanyakan perkebunan komersial menjalankan
rencana penyemprotan kimia secara agresif untuk memastikan mutu,
kesehatan, dan hasil panen. Akan tetapi, metode organik semakin disambut
baik dalam manajemen perkebunan karena menggunakan cara yang kurang
agresif, sehingga bahan kimia tidak digunakan karena dikhawatirkan
mengancam kesehatan pohon dalam waktu lama. Metode organik
meliputi pendorongan daur pertanian tertentu atau pembendungan
reproduksi kehidupan perusak tertentu. Untuk meredam hama, petani
organik dapat mendorong kehadiran predator alami, daripada harus
membunuh hama terus menerus. Apel organik biasanya memiliki rasa yang
sama dengan apel yang ditanam dengan metode konvensional, tetapi rupanya
tidak semenarik.[
Pohon apel diserang oleh berbagai hama dan penyakit, dan tiga dari yang paling sering ditemukan adalah jamur, kutu dan kudis.
- Jamur: Bercak kelabu muda muncul pada daun, pucuk dan bunga, biasanya timbul pada musim semi. Bunganya berubah warna menjadi kuning bak krim dan tidak berkembang dengan benar. Penyakit ini dapat dirawat dengan cara yang serupa dengan penumpasan Botrytis; penghilangan kondisi yang menyebabkan penyakit itu pada mulanya dan pembakaran tanaman yang terinfeksi merupakan tindakan yang disarankan untuk dilakukan.
- Kutu: Ada lima spesies kutu pada pohon apel, yaitu kutu bijian apel, kutu apel merah, kutu apel, kutu spirea dan kutu apel berbulu. Spesies kutu dapat dikenali melalui warnanya, musim kehadirannya, dan perbedaan pada kornikel, yaitu sepasang juluran di bagian belakang kutu. Kutu menggunakan mulut yang berbentuk seperti jarum untuk menghisap sari tanaman. Spesies kutu tertentu dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi pertumbuhan dan kesuburan pohon.
- Kudis apel: Gejalanya meliputi bercak-bercak berwarna hijau zaitun atau coklat pada daun. Bercak itu makin lama makin coklat, kemudian kudis coklat tumbuh pada buah apel. Daun yang berpenyakit gugur lebih awal dan buahnya semakin ditutupi kudis, lalu merekah kulitnya. Meskipun terdapat bahan kimia untuk mengatasi kudis, penggunaannya tidak dianjurkan karena mudah diserap oleh pohon lalu menyebar ke dalam buah.
Beberapa penyakit serius yang dihadapi pohon apel meliputi fire blight bawaan bakteri; dan penyakit akibat jamur Gymnosporangium Pohon apel muda juga terancam hama seperti tikus dan rusa yang memakan kulit kayu yang lembut, terutama pada musim dingin.
Konsumsi oleh manusia
Apel dapat dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel digiling untuk memproduksi sider (non-alkohol dan manis), dan disaring untuk dibuat jus. Apel juga difermentasi untuk menghasilkan sider (alkoholik dan keras), siderkin, dan cuka. Melalui distilasi, berbagai minuman beralkohol dapat dibuat, seperti applejack, Calvados, dan wine apel. Pektin dan minyak biji apel juga dapat dibuat.
Apel merupakan ramuan renting dalam banyak makanan pencuci mulut, seperti pie apel atau kue apel. Buah ini biasanya dipanggang atau direbus,
dan apel juga dapat dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali
(direndam dalam air, alkohol atau beberapa cairan lain) untuk penggunaan
selanjutnya. Apel Puréed umumnya dikenal sebagai saus apel. Apel dapat dijadikan sebagai mentega atau agar-agar. Buah ini juga digunakan dalam hidangan daging.
Apel yang diiris menjadi coklat karena terpapar dengan udara akibat konversi bahan fenolik alami ke melanin karena pemaparan terhadap oksigen. Pemberian air yang ditambah asam (acidulated water) dapat mencegah efek ini.
Apel gugur
Umumnya, konsumsi apel yang gugur (bukan dipetik) cukup aman, namun terdapat risiko keracunan makanan
jika perkebunannya juga merupakan peternakan hewan yang dapat mencemari
pohon apel dengan membuang tinja, apalagi risikonya makin tinggi jika
apel itu digunakan untuk membuat sider atau jus buatan sendiri (tanpa pasteurisasi) sehingga menggandakan bakteri E. coli.
Sebaliknya, jika apel itu dimakan mentah tanpa risiko pencemaran dari
tinja hewan, maka aman untuk memakan apel gugur, walaupun sedikit
hancur atau bercacing (apel dapat direndam dalam air yang dibubuh garam untuk membunuh cacing).Jamur pada buah dapat dilepas dengan merendam buah itu dalam air yang dibubuh cuka, tetapi jika jamurnya terlalu banyak, maka mungkin masih ada jamur yang tinggal sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Alergi apel
Sindrom alergi mulut merupakan reaksi alergi yang dialami oleh beberapa orang karena efek serbuk sari yang tertinggal pada buah apel.
Karena serbuk sari itu adalah iritan utamanya, hanya apel mentah yang
menyebabkan reaksi alergi, terutama pada bagian kulitnya. Apel yang
dimasak tidak menimbulkan reaksi alergi karena protein tepung sari
diubah betuknya oleh panas sehingga tidak membahayakan orang yang
sensitif kepadanya. Seseorang yang alergi dengan apel juga dapat
menghadapi alergi dengan buah lain dalam famili Rosaceae.
Gejala alergi apel biasanya ringan saja, seperti merasakan iritasi atau bengkak pada mulut dan bibir, mata berair, hidung berair dan bersin. Barang siapa yang terlalu sensitif mungkin akan mengalami kaligata, sakit perut dan diare.
Kesehatan
Berdasarkan penelitian, apel bisa mengurangi risiko kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker paru-paru. Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel mengandung vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa antioksidan lainnya.
Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten serabut dalam apel
membantu mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker usus
besar. Serat apel juga membendung penyakit jantung, serta mengontrol berat badan dan tingkat kolesterol, karena buah apel tidak mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi.[48][51]
Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa fenol yang dapat mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas antioksidan. Fitokimia fenol yang utama dalam apel adalah kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2.
Biji apel sedikit beracun karena mengandung sedikit amigdalin, sejenis glikosida sianogen. Akan tetapi, racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.
Sumber : wikipedia.id.org
Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan - Dibawah ini saya jelasin beberapa kegunaan buah apel bagi kesehatan dan pengobatan
Sumber : wikipedia.id.org
Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan - Dibawah ini saya jelasin beberapa kegunaan buah apel bagi kesehatan dan pengobatan
- Pencernaan: Buah Apel yang kaya serat membantu dalam pencernaan. Konsumsi secara teratur apel memastikan gerakan usus halus dan membantu dalam mencegah consitipation dan gangguan perut.
- Anemia: Buah Apel berguna dalam treting anemia karena kaya dalam apel. Anemia adalah kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat ditingkatkan dengan asupan zat besi makanan yang kaya seperti apel.
- Kelemahan: Buah Apel dikenal untuk menghilangkan kelemahan dan menambah kekuatan dan vitalitas orang-orang lemah. Oleh karena itu, sering diberikan kepada pasien untuk membantu mereka cepat sembuh dari penyakit mereka. Jika Anda ingin mendapatkan berat badan, apel harus menjadi bagian dari diet Anda sehari-hari. Hal ini juga membantu dalam mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Perawatan Gigi: Makan apel membantu dalam membersihkan gigi dan gusi. Ini mengurangi kejadian gigi berlubang pada gigi. Ketika Anda makan apel, serat di dalamnya membersihkan gigi, sedangkan sifat antivirus buah menjaga bakteri dan virus pergi.
- Penyakit Jantung: Buah Apple menurunkan tingkat kolesterol dan karena itu bermanfaat bagi jantung.
- Rematik: Pasien yang menderita rematik mengkonsumsi apel sangat berguna karena membantu dalam proses penyembuhan.
- Gangguan mata: Buah Apel diyakini membuat mata yang kuat dan meningkatkan penglihatan yang bagu. Hal ini juga membantu dalam mengobati rabun senja.
- Perawatan Kulit: Menyisipkan apel dan madu , apel dan susu bila diterapkan pada peningkatan kulit bersinar dan bersinar.
- Buah Apel juga membantu dalam mengobati asam urat, dan disentri. Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa apel memiliki bahan kimia seperti flavonoid dan polifenol yang dapat membantu melawan kanker. Oleh karena itu, benar apa kata "Makan Apel Sehari Membantu Dokter Gigi"
No comments:
Post a Comment