Bangkirai atau Selangan Batu atau Yellow Balau.
Botani Nama: Shorea spp. dan Hopea spp., famili Dipterocarpaceae (terutama S. atrinervosa Sym., S. elliptica Burck, S. falcifera Dyer ex Brandis, S. glauca King, S. laevis Ridl., S. maxwelliana Raja, S. seminalisnya. V. SI , H. gregaria V.SI.)..
Warna : kayu batang adalah cahaya coklat atau coklat
muda kekuningan secara bertahap berubah coklat tua. gubal yang lebih
ringan dalam warna dari kayu batang, “itu adalah 2 sampai 2 cm, biasanya
4 cm, tebal. Tekstur: Tekstur kayu bervariasi dari halus sampai kasar,
secara umum sedikit kasar, atau kasar.
Serat : Serat yang lurus atau berputar dan saling
bertautan.Touch: Permukaan kayu umumnya sentuhan halus. Bagian radial
dengan serat saling bertautan sebagian halus dan sebagian kasar.
Gloss : Permukaan kayu bervariasi dari sedikit mengilap glossy.
Fugure : Bagian radial dengan serat saling bertautan menunjukkan angka bergaris.
Penggunaan : Dalam pandangan kekuatan dan daya tahan
yang tinggi, kayu balau dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama
dalam kondisi lembab dan kontak dengan tanah. Spesies ini digunakan
antara lain untuk jembatan, bantalan rel kereta api, tiang listrik,
lantai, konstruksi laut, bangunan perahu (kemudi, dayung, tiang, keels,
dan iga), konstruksi bangunan, tubuh bekerja kendaraan, tiang gerobak,
as roller, tong dan wadah lainnya.
Kekuatan : Kayu
Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga
disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak
rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai
adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi
dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi
kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering
digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu
bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior
seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll.
sumber : http://rindangsekali.wordpress.com
No comments:
Post a Comment